Semangat Nasionalisme, Arzan, Santri SDIT Ma’arif Makassar Refleks Hormat Saat Lagu Indonesia Raya Diputar
- sdit ma'arif makassar
- Feb 11
- 2 min read

SDIT Ma'arif Makassar – Sebuah kebiasaan unik dan penuh makna ditunjukkan oleh Ananda Arzan, salah satu santri SDIT Ma’arif Makassar. Setiap kali mendengar lagu Indonesia Raya, tanpa diminta, ia langsung menghentikan aktivitasnya dan memberikan hormat kepada bendera Merah Putih.
Kebiasaan ini mulai tumbuh sejak ia bersekolah di SDIT Ma’arif Makassar, yang memiliki budaya menghormati lagu kebangsaan Indonesia Raya. Sesuai dengan peraturan Gubernur Sulawesi Selatan, setiap pukul 10.00 WITA, lagu Indonesia Raya diputar di semua instansi, termasuk di SDIT Ma’arif Makassar. Warga sekolah, baik santri maupun guru, diwajibkan berdiri dan ikut menyanyikan lagu kebangsaan dengan penuh khidmat. Namun, beberapa santri, termasuk Arzan, tak hanya berdiri dan menyanyi, tetapi juga mengangkat tangan hormat kepada bendera.
Yang menarik, kebiasaan ini begitu tertanam dalam diri Arzan hingga terbawa dalam kesehariannya. Saat ia sakit dan dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar, ia tetap refleks hormat ketika mendengar lagu Indonesia Raya diputar. Bahkan, pernah suatu kali dalam keadaan tertidur, ia langsung terbangun dan hormat ketika lagu berkumandang.

Ibunda Arzan, Ibu Anti, yang dihubungi via WhatsApp, mengungkapkan rasa bangganya atas kebiasaan putranya tersebut.
"Kebiasaan Arzan hormat saat dengar lagu Indonesia Raya betul-betul dari sekolah. DI Ma’arif pi' saya lihat dia suka menyanyikan lagu Indonesia Raya. Bahkan saat sarapan di rumah, kalau ada saluran TV yang menyanyikan lagu Indonesia Raya setiap jam 7 pagi, dia refleks berhenti makan, hormat, lalu ikut menyanyi," ujarnya.
Miss Anti, wali kelas Arzan, membenarkan bahwa kebiasaan ini memang ia dapatkan dari lingkungan sekolah.
"Pertama kali masuk SDIT Ma’arif, Arzan belum memiliki kebiasaan ini. Namun, seiring waktu, ia mulai terbiasa dan kini menjadi bagian dari dirinya, karena memang di kelas diajarkan lagu kebangsaan tersebut," jelasnya.
Menanggapi hal ini, Kepala SDIT Ma’arif Makassar, H. Mubarak Bakry, S.Th.I., M.Th.I., mengapresiasi kebiasaan yang ditunjukkan oleh santri-santrinya. Menurutnya, kebiasaan seperti ini menunjukkan bahwa pendidikan di SDIT Ma’arif bukan hanya mengajarkan ilmu agama dan akademik, tetapi juga menanamkan rasa cinta tanah air dan nasionalisme dalam diri santri.
"Kami ingin membentuk generasi yang tidak hanya unggul dalam ilmu dan akhlak, tetapi juga memiliki jiwa nasionalisme yang kuat. Kebiasaan ini adalah bukti nyata bahwa santri SDIT Ma’arif memiliki kecintaan terhadap Indonesia. Jika sejak kecil mereka sudah memiliki sikap seperti ini, insyaAllah kelak mereka akan tumbuh menjadi pemimpin yang cinta negeri dan berkontribusi bagi bangsa," tegasnya.
Dengan pembiasaan yang baik seperti ini, SDIT Ma’arif Makassar semakin membuktikan diri sebagai sekolah yang tidak hanya unggul dalam pendidikan Islam, tetapi juga dalam membangun karakter santri yang cinta tanah air.
Comments