SDIT Ma’arif Makassar Gelar Pagelaran P5: Mengangkat Kue Tradisional sebagai Warisan Budaya
- sdit ma'arif makassar
- Feb 7
- 2 min read

SDIT Ma'arif Makassar – SDIT Ma’arif Makassar kembali menggelar Pagelaran Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan mengusung tema “Melestarikan Kue Tradisional di Era Modern”. Acara ini menjadi ajang bagi para santri untuk memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam melestarikan warisan kuliner Nusantara.
Pembukaan Acara yang Penuh Makna
Pagelaran P5 yang dilaksanakan pada hari Jumat, 7 Februari 2025, berlangsung meriah dan penuh semangat. Acara ini dipandu oleh Miss Dwi dan Miss Aya sebagai Master of Ceremony (MC), yang membawa suasana semakin hidup.

Kegiatan diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an oleh Ananda Mirza, yang menambah keberkahan dalam acara ini. Setelahnya, acara berlanjut ke sambutan dari Direktur SIT Ma'arif Makassar, Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., M.A., yang disampaikan dalam dua bahasa, Arab dan Inggris.
Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya penguatan karakter santri sebagai Pelajar Pancasila."Acara ini sangat penting bagi kita semua karena berkaitan dengan penguatan karakter santri. Bagaimana kita semua dapat mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Khusus dalam acara ini, kita menyoroti warisan kuliner Nusantara, yaitu kue-kue tradisional, agar tetap dikenal oleh anak-anak zaman sekarang," ujar beliau.
Setelah sambutan tersebut, acara resmi dibuka dan memasuki agenda utama, yaitu Pagelaran P5.

Kue Tradisional Bugis-Makassar Jadi Sorotan
Mengangkat tema "Kue Tradisional", santri SDIT Ma’arif Makassar menampilkan berbagai macam hidangan khas daerah, seperti:
✅ Bassang – Bubur jagung khas Bugis-Makassar yang memiliki cita rasa gurih dan lezat.
✅ Pisang Epe – Pisang kepok bakar yang disajikan dengan lelehan gula merah khas Makassar.
✅ Pisang Ijo – Hidangan manis berbahan dasar pisang yang dibalut adonan hijau dan disajikan dengan kuah santan serta sirup merah.

Setiap kue yang dipamerkan tidak hanya dinikmati oleh para santri dan guru, tetapi juga dijelaskan sejarah serta proses pembuatannya, agar semakin menambah wawasan santri tentang kuliner tradisional.
Pentingnya Melestarikan Kue Tradisional
Pagelaran P5 kali ini memberikan edukasi kepada santri mengenai pentingnya menjaga warisan budaya, termasuk dalam bidang kuliner. Di tengah gempuran makanan modern dan cepat saji, kue-kue tradisional memiliki nilai budaya dan sejarah yang tak ternilai harganya.
Beberapa alasan mengapa kita perlu melestarikan kue tradisional, di antaranya:
🔹 Identitas Budaya – Kue tradisional mencerminkan sejarah dan warisan leluhur yang perlu dijaga.
🔹 Kesehatan – Banyak kue tradisional dibuat dari bahan alami tanpa pengawet, sehingga lebih sehat dibanding makanan instan.
🔹 Peluang Ekonomi – Jika dikelola dengan baik, kuliner tradisional dapat menjadi peluang bisnis yang menjanjikan.

Dengan diadakannya pagelaran ini, diharapkan para santri SDIT Ma’arif semakin sadar akan pentingnya menjaga budaya lokal dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam menghargai dan melestarikan kuliner khas daerah.
Acara pun berlangsung dengan penuh semangat hingga akhir, diakhiri dengan sesi foto bersama serta penutupan resmi oleh panitia.
Comments