Kasus Jawa Barat Jadi Pengingat, SDIT Ma’arif Sudah Lama Perkuat Pengawasan HP Santri Lewat Orang Tua

SDIT Ma’arif Makassar kembali menunjukkan komitmennya dalam menjaga tumbuh kembang santri, bukan hanya saat mereka berada di sekolah, tapi juga di rumah, termasuk di hari libur. Salah satu bentuk keseriusan itu adalah dengan terus menjalin komunikasi aktif dengan orang tua santri melalui wali kelas masing-masing, terutama terkait pengawasan penggunaan HP.

Kepala SDIT Ma’arif, H. Mubarak Bakry, S.Th.I., M.Th.I., menegaskan bahwa di era digital saat ini, HP menjadi pisau bermata dua. Jika tidak diawasi, anak-anak bisa dengan mudah mengakses konten yang tidak pantas. “Kami terus mengingatkan orang tua agar tidak terlalu memberi kebebasan penuh dalam penggunaan HP. Karena di dalamnya, anak bisa menemukan apa saja, termasuk konten yang tidak layak,” ujarnya.

Peringatan ini bukan tanpa alasan. Baru-baru ini publik dikejutkan oleh temuan di salah satu sekolah dasar di Jawa Barat, di mana anak-anak kelas 5 SD diketahui mengakses ratusan situs porno dan bahkan menontonnya secara bersama-sama. Video kejadian tersebut tersebar luas dan bisa disaksikan melalui tautan berikut: https://www.instagram.com/reel/DGaVJJ-sFBz/?igsh=MXFiazN2YTJnNjE0dg==. Kejadian ini menjadi alarm keras bagi seluruh elemen pendidikan dan keluarga.

Menanggapi hal tersebut, SDIT Ma’arif terus mengambil langkah preventif. Wali kelas diminta secara aktif memantau dan menjalin komunikasi dengan orang tua santri, termasuk saat hari libur, untuk memastikan kondisi anak tetap terkendali dan sehat secara moral serta spiritual.

"Libur sekolah bukan berarti libur mendidik. Justru di rumah, peran orang tua semakin penting untuk mendampingi dan mengawasi anak-anaknya. Kami dari pihak sekolah akan terus berkoordinasi agar tumbuh kembang santri tetap terjaga, baik secara akademik maupun akhlaknya," pungkas Kepala Sekolah.

Langkah SDIT Ma’arif ini menjadi bukti bahwa pendidikan tidak hanya terjadi di ruang kelas, namun juga melalui kolaborasi erat antara sekolah dan orang tua, demi menjaga generasi masa depan dari bahaya yang mengintai di ujung jari.