Dari Kelas ke Mimbar: Santri SDIT Ma’arif Ceramah di Beberapa Masjid di Kota Makassar

Bulan Ramadan bukan hanya menjadi momentum ibadah, tapi juga panggung dakwah bagi para santri SDIT Ma’arif Makassar. Beberapa santri terlihat mulai unjuk gigi di depan publik, menyampaikan ceramah tarwih di berbagai masjid di Kota Makassar. Di antara mereka adalah Nailah Ulfiyah Ariady dan Naufal Alwi Ikhsan, dua santri yang patut menjadi teladan.

Nailah, santri kelas 6, selama Ramadan ini telah tampil ceramah dua kali di masjid berbeda, yakni Masjid Besar Syura Jl. Sunu dan Masjid Fathul Jihad Jl. Pongtiku, dan masih memiliki dua jadwal ceramah berikutnya yang telah menanti. Saat ditanya apa yang membuatnya percaya diri untuk berdiri di depan jamaah, Nailah menjawab dengan polos namun penuh makna:

“Saya suka public speaking, apalagi lihat guru-guru di Ma’arif itu rata-rata penceramah, terutama wali kelas saya, Ustaz Jay, yang sering ceramah keliling. Jadi saya juga ingin mencoba Ramadan ini.”

Sementara itu, Naufal Alwi Ikhsan juga tak kalah menginspirasi. Ia telah tampil ceramah di Masjid Nur Asyifa, Jl. Rapokalling, dan dalam waktu dekat akan tampil di beberapa tempat lainnya. Selain ceramah, Alwi juga sering diundang untuk mengisi tilawah Al-Qur’an. Hebatnya, ia tak hanya tampil di depan masyarakat, tapi juga mulai dikenal oleh beberapa dai kondang Kota Makassar.

“Saya ingin seperti Ustaz Jay dan para dai yang sering saya lihat di TV. Semoga suatu saat bisa ceramah juga di stasiun televisi,” ujar Alwi penuh semangat.

Ustaz Jay, wali kelas mereka, menyampaikan rasa bangganya:

“Alhamdulillah, saya sangat bangga saat mendengar santri-santri kami produktif selama Ramadan. Mendengar mereka tampil ceramah saja sudah luar biasa, apalagi kalau mereka juga terinspirasi dari guru-gurunya. Diam-diam, ternyata mereka punya bakat. Insya Allah, saya akan follow up anak-anak yang punya minat dakwah untuk dikembangkan lebih jauh.”

Kepala SDIT Ma’arif Makassar, H. Mubarak Bakry, S.Th.I., M.Th.I., juga memberikan apresiasi:

“Ini bukti bahwa pendidikan karakter dan dakwah berjalan seiring. Kami tidak hanya membina akademik, tapi juga melatih keberanian santri untuk tampil menyampaikan kebaikan. Kami bangga dan siap mendukung lebih banyak santri untuk tampil di ruang-ruang dakwah ke depannya.”

Semoga kiprah santri Ma’arif terus menginspirasi, dan kelak lahir dai-dai muda yang tumbuh dari ruang kelas kecil dengan semangat besar untuk berdakwah ke seluruh penjuru negeri.